Long Sophy Protes Kekalahannya Lawan Max Metino di ONE FC: Champions & Warriors, Jakarta 13 September Lalu.

Image

Petarung Kun Khmer asal Kambodia Long Sophy harus kecewa untuk debut MMAnya di ONE FC Jumat lalu karena berakhir dengan kekalahan submission teknik keylock melawan Max Metino petarung asal Indonesia.

Petarung berumur 23 tahun asal Battambang ini berlatih di sasana bernama A-Fighter MMA Club di Phnom Penh dan selalu dianggap sebagai underdog saat melawan jagoan Tanah Air, Max Metino. Ahli submission ini juga bertarung pertama kali secara profesional di kancah Mixed Martial Arts dan dengan kemenangannya menghasilkan rekor W1-L0.

Long Sophy memperlihatkan, walau keahliannya di bidang striking, ia juga telah berkembang sebagai petarung MMA yang cukup lengkap saat ia mampu melewati ronde pertama yang didominasi oleh ground game sabuk ungu Max Metino.

Ronde berikutnya hal yang sama juga terjadi, Max berhasil membawa pertarungan di lantai dan melancarkan serangan submission teknik keylock, yang akhirnya wasit turun tangan dan menghentikan pertarungan.

Sophy sangat kecewa atas hasil pertarungan, ia menyatakan tidak pernah tapout atau menyatakan menyerah secara verbal dan replay memperlihatkan hal serupa.

Dalam pertarungan MMA, wasit jarang menghentikan pertarungan karena submission sebelum lawan menyatakan menyerah (secara tapout atau verbal), hilang sadar atau mengalami cedera serius.

Tangan Sophy tidak mengalami cedera dan ia sangat frustrasi pertarungan debut MMAnya dihentikan sebelum waktunya.

“Saat dia (Max Metino) berada di atas saya pada ronde kedua, saya merasa ia lelah dan kekuatannya menurun. Ia melancarkan teknik submissionnya, tapi saya tidak pernah tapout dan tidak mengerti kenapa wasit menghentikannya,” ujar Sophy pada The Phnom Penh Post.

Namun Metino membenarkan keputusan wasit.

“Sophy tidak tahu bahayanya saat saya melancarkan teknik Americana kepadanya. Wasit tidak ingin menunggu lebih lama lagi.” ujarnya.

Kekalahan ini berarti rekor MMA Sophy menjadi W0-L1. Kemampuan strikingnya yang menakutkan membuatnya sulit mencari lawan untuknya di Kambodia, jadi ia sangat berusaha untuk mencari lawan di kancah domestik yang berani bertarung melawannya.

Dengan kemampuan bertahannya di ronde pertama, Sophy memperlihatkan bahwa para petarung asal Kambodia tidak sepenuhnya buta teknik bertarung di lantai ujar Sophy, dan ia berharap ia mendapat satu lagi kesempatan oleh ONE FC.

“Saya ingin kembali bertarung karena saya tidak puas. Saya tidak merasa sakit sampai hari ini juga. Saya belum tahu rasa sakit di kancah MMA. Saya sangat menikmati bertarung di depan banyak penonton dan ingin bertarung di ONE FC lagi secepatnya.” Tambah Sophy.

Artikel ditulis James Goyder dan Suhas Bhat

Diterjemahkan oleh MMAddict Indonesia

http://www.phnompenhpost.com/sport/long-sophy%E2%80%99s-one-fc-cage-debut-ends-controversial-submission

2 thoughts on “Long Sophy Protes Kekalahannya Lawan Max Metino di ONE FC: Champions & Warriors, Jakarta 13 September Lalu.

Leave a reply to MMAddict Indonesia Cancel reply